Saturday, March 24, 2018

PONDASI YANG SEHARUSNYA KUAT

Kata seorang filsuf diluar sana, bahwa kita harus hidup di saat ini, kini, present, bukan hidup untuk masa lalu, juga bukan untuk hidup dimasa depan. Karena kunci kebahagian hidup adalah menikmati apa yang ada saat ini dan kini. Akan kah kita mengikuti teori yang dikatakan kebanyakan filsuf diluar sana, ataukah kita mempunyai padangan sendiri mengenai hidup ini, sehingga apa yang kita jalani dikehidupan ini menjadi milik kemurnian diri kita sebagai manusia yang diberi akal sehat dan logika. Tetapi, bukannya para filsuf itu berargumen setelah melalui berbagai macam rintangan pikiran, halangan ide ide, blocking nalar nalar, dan pastinya sudah mengalami gejolak logika dan jiwa yang begitu besar sehingga mendapatkan satu term antara lain term yang disebutkan tadi diawal. Berawal dari kata kehidupan bahagia, kata yang selalu menjadi arah dan diskusi masing masing pribadi orang, entah diskusi dengan orang lain, entah itu banyak orang, atau malah diskusi antara diri pribadi masing masing. Adalah kata yang mempunyai porsi dan takaran yang berbeda beda masing masing orang, tergantung dari bagaimana logika dibarengi dengan kemauan yang akan menentukan besar kecilnya kebahagian hidup akan timbul. Tidak aka nada orang yang selama nya mendapat kebahagian hidup, mungkin dalam salah satu masa ada kebahagian tetapi dilain masa ada kegundahan dalam jiwa mereka. Bukannya kehidupan ini adalah sebuah garis proses. Namanya garis adalah dari satu titik ke titik yang lain, ada kalanya garis ke sekian meter terdapat sedikit bercak yang akan mengakibatkan gundahnya jiwa dan pikiran kita.

Kembali menunjuk ke kata kebahagian hidup di capai dari hiduplah di masa kini dan saat ini, mari mencoba mengolah arti kata ini dan bagaimna impplikasinya dengan jalan yang akan kita tempuh dengan hidup ini. Hidup hanya di masa kini adalah hidup dengan berpikir dengan apa yang kita kerjakan adalah untuk saat ini saja, tidak ada tabungan, tidak ada cita cita, tidak ada investasi, tidak ada janji janji, tidak ada rencana, tidak ada semangat juang, tidak ada keuletan, dan lain lain lagi. Bukannya dengan hanya memandang hidup hanya untuk masa kini, adalah kepasrahan untuk tanpa melakukan apa, tanpa daya juang untuk rencana rencana yang akan datang. Bukannya peradaban manusia yang beradab berasal dari rencana dan cita cita yang sudah dikonsepkan terlebih dahulu. Bukannya sesuatu yang dikonsepkan dari awal adalah rencana untuk masa yang akan datang ? bukannya rencana yang akan datang adalah suatu pikiran saat ini untuk menjangkau masa yang akan datang ?

Kembali ke term untuk hidup dimasa kini saja. Bagaimana dengan perkembangan manusia dari lahir sampai dewasa sampai bisa bekerja sampai menikah punya anak punya cucu menjadi kakek atau menjadi nenek, bukannya semua rangkaian proses dari itu sudah ada cita dan rencanan didalamnya?
Mengenai term hiduplah dimasa kini? Silahkan untuk direnungkan kembali untuk memurnikan falsafah hidup yang akan kita pegang, bahwa kebahagiaan adalah sebuah proses yang tidak bisa setiap masa kita bisa hidup bahagia. Semoga kita bisa mendapatkan term falsafah hidup sesuai dengan diri kita mampu dan seimbang menjalaninya.

Amin.

24/03/2018

No comments: