Sunday, May 4, 2014

RENUNGAN

Ternyata semua hal yang ada dalam hidup kita adalah titipan dari tuhan yang maha kuasa. Seharusnya tidak ada kesombongan pada diri kita, karena semua hal yang berkaitan apa yang dimiliki kita hanyalah titipan dari tuhan. Alangkah memalukan sebagai diri kita yang dititipi oleh tuhan ( barang titipan akan diambil sewaktu waktu ) melakukan kesombongan dengan cara membangga banggakan apa yang ada dalam diri kita. Tuhan pasti tersenyum simpul ( entah positif atau negative ) melihat tingkah laku kita yang tidak tahu diri. Menjaga amanah adalah yang seharusnya dan menjadi sesuatu yang harus dilatih setiap saat. Bagaimana cara menjaga amanah dari titipan yang sudah dititipkan ?
Setelah sekian lama adalah gersang, hal yang tidak memberikan nilai tambah pada nilai jiwa dan kalbu, bahkan seolah olah semakin berkurang apa yang seharusnya dimiliki ileh seorang insan manusia. Keteduhan hati, keluasan pikiran, keoptimisan langkah dan sebaik baiknya berinteraksi kepada tuhan. Hal hal tersebut yang saya sendiri rasakan semakin menjauh dari nilai2 yang saya sebutkan diatas.  Banyak alasan untuk pembenaran yang saya punyai untuk menjelaskan kepada diri saya, bahwa saya patut melakukan itu dengan kondisi yang saya punya sekarang ini. Semakin saya membela diri semakin saya akan menjauhkan diri dari nilai sejati dari seorang manusia, alangkah kerasnya saya sebagai manusia ini. Materi dan materi yang saya kejar, sementara kelihatan pun tidak apa yang saya kejar. Hanya imaginasi semu sebagai pembenaran untuk saya mengejar, padahal itu semua adalah kosong.  Hal sia sia yang saya ingini dan saya capai berjalan di jalan yang semu dan bodohnya saya adalah itu yang paling benar.
Setelah sekian lama tidak melakukan kegiatan tulis menulis ini, hampir satu tahun lebih kegiatan ini saya tinggalkan karena banyak alasan. Seribu alasan yang saya jadikan pembenaran.
Benarkah apa yang saya jalani selama setahun belakang ini ?
Saya pastikan apa yang saya jalani adalah hal terburuk yang saya jalani sebagai manusia…
Hati yang keras, jiwa yang kosong, negative thingking, oportunis, hedonis, egois, iri dan ketergantungan dengan pihak lain. Dan saya rasakan saya lebih parah dari pada itu.
Harus sampai kapan??
Dimana letak nilai yang pernah tertanam dimasa2 berproses dulu, sesuatu yang sudah menjadi nilai lihhur dan menjadi acuan unutk melangkah. Dulu sosok yang menjadi kebanggaan untuk diri sendiri, krativitas dan daya juang yang kuat adalah hal yang menjadi keseharian. Tak mengenal lelah adalah saat mencari sisa sisa rejeki dari tuhan yang belum sampai di genggaman. Tak mudah putus asa adalah kerjaan yang membutuhkan tantangan adalah dari situ didapatkan.
Masih ada waktu…
Empat mei dua ribu empat belas, 1 tahun tiga bulan saya ditempat yang penuh dengan keegoisan berorietasi dengan materi dengan kekosongan jiwa dan kalbu.

Salam.

Pekanbaru,

No comments: