Wednesday, March 14, 2018

TAHAPAN BELAJAR AUTOCAD

Hal pertama yang harus ditanamkan untuk memulai belajar autocad adalah KEMAUAN KERAS, dengan ini segala rintangan dan tantangan - tantangan yang ada dalam proses belajar autocad akan terlewati.
Hal yang kedua dalam belajar autocad adalah FOKUS, dengan cara ini adalah penyatuan keinginan yang seharusnya menjadi kuat untuk segera melewati semua tahapan proses dalam belajar autocad.
Hal yang ke tiga dalam belajar autocad adalah MEMPERBESAR RASA INGIN TAHU, dengan ini adalah semua tantangan yang dianggap tabu akan segera terpecahkan dengan berjalannya proses yang dilewati dalam belajar autocad.
Teknis tahapan - tahapan belajar autocad yang harus dilewati adalah sebagai berikut ini ( cara belajar autocad yang akan dipaparkan dibawah ini adalah salah satu cara ) :
1. Satukan niat + diam sejenak + fokus pada yang satu + berdoa

2. Running dengan klik mouse sebelah kiri sebanyak dua kali 





Atau bisa juga dengan klik kanan mouse sebelah kiri symbol tersebut sebanyak satu kali, selanjutnya klik open.



3. Klik File - New, Kemudian akan muncul seperti dibawah ini :



4. Setelah diklik New, akan muncul seperti dibawah, pilih acad.dwt template kemudian klik open.



5. Tampilan inilah yang akan muncul setelah rangkaian proses tadi sudah dilalui


Tahapan - tahapan diatas adalah langkah awal dalam belajar autocad, tetapi cara lain dalam belajar autocad juga mempunyai cara yang berbeda - beda. Cara belajar autocad tidak terpaku hanya satu cara saja. Tetapi banyak cara dalam belajar autocad sesuai dengan kata2 bijak yang sering kita dengar, banyak jalan untuk menuju roma. Begitu juga dengan belaja autocad. Banyak jalan untuk belajar autocad. Banyak cara untuk belajar autocad.

Andriyadi,14/03/2018

Sunday, February 18, 2018

MENYERAH

Bhayudjati jembar pranadipa
Ini adalah sifat manusia ( terutama saya ) yaitu berbicara tentang ini dan itu setelah semua rangkaian proses " ketegangan dan harapan " sudah dilalui dengan ( menurut standart saya ) baik dan lancar. mendapat amanah ( yang diawali dari harapan oleh kami, apakah berasal dari ini atau tidak ) yang luar biasa " jero ", istri saya hamil diumur pernikahan kami sekitar 1.5 bulan ( saat tulisan ini saya tulis anak kami sudah berumur 3 bulan lebih ). Luar biasa, satu titik dimana kami disadarkan dan mencoba mengali lebih dalam lagi betapa kami adalah hamba yang tidak ada sama sekali dihadapan gusti pangeran.satu titik dimana kami di pertemukan dengan kejadian yang saat itu ( saat ini kami mencoba selalu menjaga rasa kedalaman tadi ) adalah kami menyerah, seutuhnya - seluruhnya - segalanya adalah gusti pangeran allah swt. satu titik proses yang kami mencoba untuk selalu tawaduk menjaga  " roso " yang pernah kami alami disaat kami tahu bahwa gusti pangeran allah swt melalui istri saya diberi satu hamba  ( anak saya berjenis kelamin laki laki ) untuk bersama sama belajar hidup, bareng bareng dengan kami ( bapak & mamak - kami mengajari anak saya menyebut kami ) untuk terus menerus " sinau urip " mencari kesejatian hidup. kami adalah tidak ada sama sekali tentang adanya satu mahluk kecil dirahim istri saya, hanyalah gusti pangeran allah swt segalanya - seluruhnya - seutuhnya tentang semua rencana - keinginan - harapan - proses - kejadian adalah gusti pangeran allah swt yang mempunyai kendali. 
semoga kami bisa selalu tawaduk menjaga " roso " yang kami alami disatu titik proses perjalanan kami sebagai hamba gusti pangeran allah swt, kami " mampu " ( sebetulnya kata ini sangat tidak cocok untuk kami - lebih tepat apabila gusti pangeran allah swt mengijinkan ) untuk selalu istiqomah disetiap proses hidup yang kami ( saya - istri - anak ) jalani kedepannya.
amin - amin - amin....

Lahat, 18/02/2018

Friday, February 16, 2018

UBIN - KECRIT - IDU - IRING - LUPIT - BAHU

Setiap daerah mempunyai istilah dan ukuran masing masing yang disepakati oleh semua orang. tidak terkecuali daerah / desa paitan, daerah yang terletak dikecamatan kemiri kabupaten purworejo, yang diapit oleh desa gesikan disebelah utara, disebelah timur wilayah ngrepucung/gedong, desa waled disebelah barat dan di sebelah selatan berbatasan dengan desa kaliwatu bumi. daerah paitan begitu juga dalam istilah ukuran tanah, sudah sejak jaman dulu mempunyai ukururan tanah yang disepakati bersama untuk menyebut luas area suatu bisang tanah. tidak seperti ukurun yang lazim diketahui oleh anak - anak muda jaman sekarang, banyak dari anak anak muda jaman sekarang tidak mengetahui persis berapa luas terkecil yang menjadi kesepakatan antar orang bila di jadikan ukuran yang lazim saat ini digunakan di sekolah sekolah formal. ada garis yang terputus, apakah keterputusan garis itu disengaja ataupun tidak sengaja, ataukah ketidak mauan anak muda sekarang untuk mempelajari sesuatu yang tidak diajarkan oleh sekolah formal, ataukah orang - orang tua kita yang belum sadar untuk sekedar memberi tahu hal tersebut, ataukah kedua faktor tadi yang menjadi penyebab terputusnya garis informasi tersebut dan ataukah malah keempatnya yaitu disengaja - tidak disengaja - anak muda - orang tua. memang ini bukan hal pokok untuk menjadi penunjang keberlangsungan kehidupan seseorang, seseorang akan dengan sangat lancar apakah tau ataukah tidak tau dengan sesuatu ha yang terputus tadi.
Kembali kepada satuan terkecil didesa paitan, lebih spesifik ke ukuran tanah baik itu untuk sawah, ladang dan pekarangan adalah ( ngapunten mbok bilih wonten istilah nopo kemawon ingkang kulo mboten leres ) sebagai berikut ini :
1. Ubin, Satuan pertama ini adalah satuan terkecil ( sekali lagi mohon maaf apabila ini adalah keterbatasan apabila masih ada satuan yang lebih kecil lagi, yang belum saya ketahui ) yang ada didesa paitan, dan mungkin untuk daerah sekitar didesa paitan dengan jangkauan wilayah yang perlu ada penelitian lebih lanjut. 1 Ubin = 14 M2 ( Info ini adalah saya tangkap dari obrolan2 warung kopi yang bisa saya saring dari beberapa orang didesa saya, kata beliau " Nek sak ubin kuwe podo karo dowone 14 lebare sak meter, lah kuwe ombone seng jenenge sak ubin  ). Menurut sumber https://id.wikipedia.org/wiki/Bahu_(agraria) 1 Ubin  = 14,0625 M2
2. Kecrit, Satuan yang kedua ini adalah kelanjutan dari satuan ubin tadi, Luasan standart pada umumnya orang - orang didesa paitan mempunyai satu petak sawah adalah sak kecrit, untuk sak kecrit = 30 Ubin = 420 M2. Satu petak sawah ini yang sekali panen kemungkinan hanya menghasilkan padi 2 - 3 kwintal gabah basah ( ini adalah perkiraan yang tidak ada dasar ilmiahnya ), Hasil yang sangat tidak mencukupi untuk kebutuhan makan satu keluarga dengan dua anak sampai dengan musim panen selanjutnya tiba. artinya apabila dalam satu keluarga hanya mempunya satu petak sawah dengan ukuran ini akan sangat besar kemungkinan untuk " nempur " sebelum panen selanjutnya tiba. 
3. Idu, Satuan yang ketiga ini adalah kelanjutan dari Kecrit tadi, Luasan sak idu ( rata rata orang orang desa paitan menyebutnya, sak = satu artinya sak idu = satu idu ) adalah sama dengan 2 ubin, 1 Idu  = 2 Ubin. Ukuran yang lumayan luas untuk ukuran keluarga sederhana dengan dua anak. apabila kepala keluarga punya pekerjaan sampingan lainnya maka dalam durasi antar panen keluarga tersebut kemungkinan besar tidak akan melakukan " nempur ", kalaupun iya mungkin dalam jumlah waktu yang relatif singkat kelurga tersebut melakukan " nempur ".
4. Iring, Satuan selanjutnya adalah ukuran yang sudah termasuk dalam kategori sangat besar untuk ukuran keluarga sederhana dengan dua anak, Sangat dimungkinkan keluarga tersebut melakukan penjualan ataupun ada sisa gabah sampai panen selanjutnya tiba. Untuk Luasan 1 Iring Sama dengan  2 Idu.
5. Lopit, Satuan selanjutnya ini sangat jarang dijumpai pada penyebutan didesa paitan, Untuk 1 Lopit itu sama dengan 2 Iring.
6. Bahu, Satuan yang selanjutnya ini adalah satuan terakhir ( menurut pengetahuan penulis, sekali lagi adalah keterbatasan yang saya punyai ) sekaligus yang terbesar dari satuan sebelum - sebelumnya. untuk 1 Bahu sama dengan 2 Lopit, bisa juga sama dengan 4 Iring, Bisa juga 8 Idu, Bisa juga 16 Kecrit. Adalah kaya untuk ukuran satu keluarga apabila mempunyai satu bisang tanah dengan ukuran tersebut. 
Dari beberapa ukuran tanah tersebut diatas mungkin didaerah daerah lain disekitar desa paitan mempunyai ukuran sendiri yang disepakati oleh semua orang yang ada disekitar. Pada prinsipnya ukuran adalah kesepatan yang dibangun oleh orang orang banyak dan semua orang disuatu wilayah tertentu. 
didesa paitan sendiri ukuran ini masih sangat kental dan masih dipakai dalam urusan agraria, dalam urusan jual beli sebidang tanah, dan biasanya harga akan di rata - rata untuk satu ubin bidang tanah tersebut mempunyai harga berapa.
sekian beberapa info yang pernah saya ketahui, mohon tambahan dan koreksi karena sangat mungkin informasi yang pernah saya peroleh dan saya tuangkan disini masih ada kekeliruan.

Salam wong ndeso,

Tuesday, January 23, 2018

BERSAMA HIDUP

Kembali ke pertanyaan yang sampai sekarang sudah menjadi pertanyaan kepada diri pribadi, pertanyaan yang muncul ketika sendu kehidupan ini sedang berlangsung, pertanyaan yang muncul dikala refleksi kehidupan yang sudah kita jalani selama ini, pertanyaan yang muncul ketika sepi menjadi teman diri pribadi, tentang hidup, tentang proses kehidupan manusia yang sampai detik ini diri pribadi adalah sesuatu yang masih belum menemukan jawaban atas apa yang menjadi pertanyaan pertanyaan tersebut. Hidup yang bagaimana kita sebagai manusia harus menjalani setiap jengkal waktu baik itu proses yang kedalam ataukah proses keluar terhadap diri pribadi. Apakah rumit jawaban itu ? apakah memang setelah mendapatkan jawaban tersebut diri pribadi akan menjadi lebih baik ? apakah setelah menjadi pribadi yang lebih baik akan menjadikan kebaikan untuk sekitar. Sebelum sampai terlalu jauh mendapatkan hasil jawaban dari pertanyaan tadi? Seberapa pantaskah diri pribadi menjadi bagian orang orang yang menyisih kepada tempat tertentu untuk berdesakan satu sama yang lainnya mencari satu garis pertanyaan kehidupan, yang sebetulnya garis pertanyaan tersebut adalah banyak, sehingga karena banyaknya menjadi tidak terhingga dan absurd dan tidak ada yang namanya garis tersebut. Semakin jauh kita bertanya kebelakang, semakin jauh kita menerima dan mengiklaskan sesuatu adalah semua kehidupan ini adalah absurd dan semuanya kosong dan tidak ada. Kita adalah ketidak adaan itu sendiri. Apakah kita hanya pasrah disatu titik ini? Satu titik dimana akan menjadi serangan kepada jiwa jiwa kita sebagai insan manusia, bahwa wujud negatif dari pengertian kita adalah kosong adalah tidak adanya daya juang ataupun usaha lebih  yang dihasilkan dari term kosong tadi. Manusia dan hidup adalah satu sisi aktifitas dari sekian banyaknya aktifitas yang lain dalam rangkaian besar yang sudah tuhan ciptakan.
Lalu harus bagaimanakah hidup yang seharusnya????
Sekali waktu pertanyaan – pertanyaan mengenai hidup tidak muncul sama sekali, pertanyaan tersebut hilang begitu saja dari diri pribadi, sampai sekarang tidak tahu mengapa pertanyaan tersebut hilang timbul dari diri pribadi. Pertanyaan tersebut apakah sebagai subyek ataukah diri pribadi yang menjadi subyek atas keduanya? Kalaupun pertanyaan yang menjadi subyek maka dari itu diri pribadi adalah obyek atas subyek tadi. Sebagai subyek pertanyaan tersebut menjadi sangat dominan terhadap diri pribadi, menjadi sangat kejam disaat saat tertentu, menjadi sangat tidak tahu waktu, menjadi sewaktu waktu menjadikan diri pribadi sebagai obyek yang tidak mempunyai tenaga dan pikiran untuk menjadi posisi predikat. Tetapi didalam moralitas kehidupan baik itu antar insan manusia ataupun dengan yang lain, satu sama lain adalah pihak yang menjadi besar dan mulia untuk secepatnya mengambil sikap dan perilaku bahwa iso rumongso adalah titik tertinggi dari moralitas setiap insan manusia. Dalam subyek dan obyek serta predikat yang dibahas sebelumnya adalah iso rumongso adalah jawaban untuk masing masing menjadi titik tertinggi dari menjadi mulia sebagai insan manusia
Disaat iso rumongso yang menjadi lini garis dari pijakan ataupun pengangan diri pribadi, adalah satu pencapaian yang akan menghasilkan harmoni kepada diri pribadi.


Lahat, 21 Januari 2018

Sunday, January 14, 2018

POS SECURITY - SATPAM - PENJAGAAN

Hubungi kami di,

Hubungi 86 ENGINEERING  dan Konsultan
Base Camp Jl Desa Paitan, Desa Paitan RT02/03, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Purworejo
Email : ya_andri18@yahoo.com
Hp : 081378638978
WA : 081378638978

Salah satu perencanaan design bangunan yang memerlukan tata letak, konsep, tampilan, kegunaan dan efisiensi sebuah bangunan adalah langkah awal dalam mendesain sebuah bangunan, baik itu yang skala kecil maupun dalam bangunan skala besar.

Tampak depan bangunan pos jaga
Tampak isometrik

Tampak samping bangunan pos penjagaan

Tampak isometrik bangunan pos penjagaan


Lahir kembali menjadi bagian dari perencana bangunan untuk menjadi solusi permasalahan langkah awal pembangunan sebuah bangunan.


SINAU URIP

Mlakune salah siji karo liyane wong iku onone bedo lan werno werno. Mlakune iso podo nang arahe namung, prosese siji lorone iso bedo lan kadang ora gatuk babar blas.  Angele dadi wong urip, angele sinau dadi wong seng sak benere wong. Akeh banget wolak walike ati seng awake dhewe nglakoni. Tinemu seng sak niki dadi sek sakbenere bener miturut nalare dhewe, biso ora kanggo babar pisan nang wektu mengarep kanggo awake dhewe. Dadi kepastian bener niku ora biso dipastike saklawaase. Onone mung berubah ubah miturut pemahaman nalar awake dewe. Kuwi gumantung seko dasare ati lan pikiran nang wektu sakniki. Sak apik apike wong urip meniko seng saged jujur mituhu datheng awake piyambak, awake piyambak meniko ingkang maksudipun saking intine djati nipun wong urip. Angel pancen menopo ingkang seng  dikarepen asmane “ djati “, djati meniko barang seng pangonane ono ng jero seng paling njero saben2 wong urip. Ora sembarangan wong urip biso nemoni djatinipun piyambak - piyambak. Ono seng wes nemoni djatine miturut awake dhewe, namung akeh seng kliru angone ngarani nek barang kuwi arane djati. Dalan dowo prosese supoyo biso ketemu ingkang arane djati, inti sak inti intine barang software seng ono ng njero awake dhewe – dhewe. Proses seng ora ono pedote, sinau podo sinau, latihan terus terusan, njamin ora njamin mbuh biso ketemu seng diarani djati meniko mbuh ora, nek wes biso mendekati  ketemu kuwi wes iso diarani menungso seng apik, menungso seng resik, menungso seng manunggal karo awake dhewe, manungso seng mituhu karo awake dhewe.
Djati meniko ibarate obor ng wayah awan seng tetep murub, ibarate garis pathokan ng njero bunderan, ibarate lor kidule arahe wong mlaku, ibarate teteg banyu ng kali gede, ibarate wayah ing wanci subuh, kabeh wujude tindakan seng metu seko awake dewe meniko murni sangking asile olahan seko njero awake dewe, sanes seko olahane pihak njobo. Ngerti menopo seng kudu dilakoni lan kudu ditindakaken, tetep nglakoni mesti mboten wonten pengaruhe, mesti nglakoni mesti mboten diregani, mesti nglakoni mesti angel, mesti nglakoni. Djati kuwi wujude tindakan seng marai, sanes tindakan lantaran mergo, djati meniko jujur lan mituhu kaleh awake piyambak.

Sugeng rawuh djati, mugi saged dados obor, dados garise pathok, dados lor kidule mlakune wong seng lagi nglakoni sinau dadi wong urip. Amin….

Monday, June 6, 2016

KEYAKINAN HIDUP


Hidup adalah bukan sebuah definisi satu dua kata yang menjadi kalimat selanjutknya mengiring kita kedalam sebuah pemahaman untuk mengikuti dan mengamini tentang arti dari sebuah kata yang menjadi kalimat tersebut. Semua unsur2 kehidupan yang kita merasa bisa mendifinisikan arti dan maknanya adalah hanyalah keterbatasan dan memperlihatkan kelemahan kita sebagai yang katanya sekarang seorang manusia. Dan bukan sebuah definisi itu sendiri adalah definisi yang kita bangun untuk mendapatkan definisi. Sebuah makna tertentu selanjutnya dibantah dengan keterbalikannnya itu sendiri adalah sama sama makna yang dibangun untuk sebuah arti dari sebuah materi atau benda tersebut. Rumit dan sangat yakin tidak bisa dijangkau. Tan kinoyo ngopo tan keno kiniro. Ada sesuatu hal yang memang kita sebagai mahluk tidak bisa menjangkaunya dan kita cukup untuk tidak tahu akan sesuatu itu, menjalani dan bergembira dengan ketidak tahuannya itu. Tetap dengan yakin dan menyakini bahwa ada satu dzat yang maha besar, sangat dan sangat dan menguasai semuai seisinya.
Daun yang ada dipohon disamping rumah adalah sebuah maha agung yang seharusnya saya pahami bahwa semuanya telah diciptakan dengan sangat sempurna, bahwa ada sang ADA untuk keadaan yang ada dialam ini. Sang ADA ada di embun pagi, ada di udara yang kita hirup, ada didalam mimpi malam kita, ada disaat kita tak berdaya, ada disaat kita makan, ada di lidah kita, ada disaat kita mandi, ada di air, ada ruangan sempit ini, ada debu kecil yang berterbangan, ada di sesuatu yang tidak ada, ada dibenda yang katanya solid.
Kontradiksi antara ya dan tidak antara baik dan buruk, antara bagus dan jelek, antara hitam dan putih, antara ini dan itu, antara kamu dan saya, antara indah dan jelek. Antara tersebut adalah pembeda yang sebenaranya semuanya itu tidak ada. Sekali lagi itu hanyalah keterbatasan dan kelemahan kita sebagai mahluk dari sang ada. Siapa kah yang layak disebut baik untuk kedua belah rumah yang saling berdekatan, dengan tidak membunyikan radio keras keras atau salah satu tentangga yang maklum dengan bunyi radio yang sangat keras. Mana yang sebenarnya baik?
Sang ADA setiap dan waktu, sekali lagi waktu itu sendiri adalah batasan, sedangkan sang ADA adalah tanpa batas, setiap keadaan tanpa terbatas oleh waktu, sang ADA selalu ada disetiap dan seluruh yang ada di alam jagad raya. Tanpa ada kalkulasi dan kajian ilmiah untuk menjabarkan adanya sang ADA, cukup melihat semut kecil yang ada dirumah kita adalah tampilan tuhan yang maha sempurna. Logika manusia sangat jauh dan tidak akan bisa mampu menjangkau kepadaNYA. Keyakinan akan perwujudan keimanan tentang apa yang kita imani untuk mejadikan pedoman untuk bertahan hidup dan melanjutkan kehidupan selanjutnya sesuai dengan keyakinan yang kita anut, keyakinan yang akan menjadikan penganutnya menjadi merasa lebih baik.
Keyakinan akan mengantarkan kepada satu titik dimana kita berada pada satu kenyamanan kehidupan untuk tetap melanjutkan kehidupan, melanjutkan kehidupan yang mudah mudah di satu titik terakhir mendapat panggilan untuk yang menjadi mahluk untuk bersama sama yang lainnya juga dipertemukan dengan sang ADA.

Dumai, 1 Ramadan 1437, 6 Juni 2016