Hidup adalah bukan sebuah
definisi satu dua kata yang menjadi kalimat selanjutknya mengiring kita kedalam
sebuah pemahaman untuk mengikuti dan mengamini tentang arti dari sebuah kata
yang menjadi kalimat tersebut. Semua unsur2 kehidupan yang kita merasa bisa
mendifinisikan arti dan maknanya adalah hanyalah keterbatasan dan
memperlihatkan kelemahan kita sebagai yang katanya sekarang seorang manusia. Dan
bukan sebuah definisi itu sendiri adalah definisi yang kita bangun untuk
mendapatkan definisi. Sebuah makna tertentu selanjutnya dibantah dengan
keterbalikannnya itu sendiri adalah sama sama makna yang dibangun untuk sebuah
arti dari sebuah materi atau benda tersebut. Rumit dan sangat yakin tidak bisa
dijangkau. Tan kinoyo ngopo tan keno kiniro. Ada sesuatu hal yang memang kita
sebagai mahluk tidak bisa menjangkaunya dan kita cukup untuk tidak tahu akan
sesuatu itu, menjalani dan bergembira dengan ketidak tahuannya itu. Tetap
dengan yakin dan menyakini bahwa ada satu dzat yang maha besar, sangat dan
sangat dan menguasai semuai seisinya.
Daun yang ada dipohon disamping
rumah adalah sebuah maha agung yang seharusnya saya pahami bahwa semuanya telah
diciptakan dengan sangat sempurna, bahwa ada sang ADA untuk keadaan yang ada
dialam ini. Sang ADA ada di embun pagi, ada di udara yang kita hirup, ada
didalam mimpi malam kita, ada disaat kita tak berdaya, ada disaat kita makan,
ada di lidah kita, ada disaat kita mandi, ada di air, ada ruangan sempit ini,
ada debu kecil yang berterbangan, ada di sesuatu yang tidak ada, ada dibenda
yang katanya solid.
Kontradiksi antara ya dan tidak
antara baik dan buruk, antara bagus dan jelek, antara hitam dan putih, antara
ini dan itu, antara kamu dan saya, antara indah dan jelek. Antara tersebut
adalah pembeda yang sebenaranya semuanya itu tidak ada. Sekali lagi itu
hanyalah keterbatasan dan kelemahan kita sebagai mahluk dari sang ada. Siapa
kah yang layak disebut baik untuk kedua belah rumah yang saling berdekatan,
dengan tidak membunyikan radio keras keras atau salah satu tentangga yang
maklum dengan bunyi radio yang sangat keras. Mana yang sebenarnya baik?
Sang ADA setiap dan waktu, sekali
lagi waktu itu sendiri adalah batasan, sedangkan sang ADA adalah tanpa batas,
setiap keadaan tanpa terbatas oleh waktu, sang ADA selalu ada disetiap dan
seluruh yang ada di alam jagad raya. Tanpa ada kalkulasi dan kajian ilmiah
untuk menjabarkan adanya sang ADA, cukup melihat semut kecil yang ada dirumah
kita adalah tampilan tuhan yang maha sempurna. Logika manusia sangat jauh dan
tidak akan bisa mampu menjangkau kepadaNYA. Keyakinan akan perwujudan keimanan
tentang apa yang kita imani untuk mejadikan pedoman untuk bertahan hidup dan
melanjutkan kehidupan selanjutnya sesuai dengan keyakinan yang kita anut,
keyakinan yang akan menjadikan penganutnya menjadi merasa lebih baik.
Keyakinan akan mengantarkan
kepada satu titik dimana kita berada pada satu kenyamanan kehidupan untuk tetap
melanjutkan kehidupan, melanjutkan kehidupan yang mudah mudah di satu titik
terakhir mendapat panggilan untuk yang menjadi mahluk untuk bersama sama yang
lainnya juga dipertemukan dengan sang ADA.
Dumai, 1 Ramadan 1437, 6 Juni
2016