Monday, January 18, 2016

Betonisasi jalan di desa kami

Ini wujud kecintaan dan peduli ( walau sebenarnya kemungkinan juga belun terasa atau yang menjadi obyek tersebut tidak merasakannya, tapi namanya merasa dekat dan merasa mempunyai maka saya memberanikan diri ) pada tanah kelahiran yaitu desa paitan yang kini sudah banyak mengalami perkembangan dalam hal infrastruktur. Desa yang berada diwilayah karisidenan kedu ( entah sekarang masih ada wilayah ini dalam segi  administratif kepemerintahan atau tidak ), tepatnya di kecamatan kemiri kabupaten purworejo ( yang sebagian besar warganya lebih senang dan lebih percaya diri menyebut asal usulnya adalah dari kutoarjo, mengapa ini bisa terjadi dan menjadi umum di iyakan oleh sebagian banyak atau sedikit dari warganya, semoga ini bukan wujud dari rasa kekurang menghargainya dari apa yang sudah dipunyai ). Kembali ke perkembangan infrastruktur di desa saya, mulai dari jalan desa yang sudah dibetonisasi, gang ( lurung2 ) desa yang juga sudah dibetonisasi, sampai dengan kalen ( parit kecil ) yang sudah mulai diturab ( sender ). Kali ini saya lebih senang membahas betonisasi jalan didepan sd paitan kearah selatan ( yang konon masih dalam cakupan jalan desa dan menjadi tanggung jawab pemerintahan desa, tidak begitu jelas mengenai pembagian hak dan kewajiban mengenai ini, toh juga saya sebagai pemakai jalan, entah itu jalan desa atau jalan kabupaten juga akan berfungsi sama, dan mengenai hak dan kewajiban saya juga sama dalam hal ini ). Jalan yang menghubungkan dari desa paitan ke desa kali watu sebagian jalannya sudah dibeton ( kurang lebih tebal beton +15 cm ) melalui dana dari pemerintah diatasnya ( entah kecamatan, kabupaten, provinsi, pusat, kementrian, atau suatu yayasan ) jalan tersebut berhasil dibangun melalui perencanaan dan implementasi fisiknya adalah masyarakat desa sendiri ( semoga transparansi dan keterbukaan menjadi alasan utama untuk tetap menjujung tinggi tali silaturahmi dan tetap rukun antar sesama warga ). Jalan desa dibangun kira2 lebar +3 meter dengan panjang yang baru bisa dibangun +550 meter ( dengan anggaran yang ada ) dan masih menyisakan panjang jalan dari pertengahan dukuh gronggongan sampai dengan batas wilayah desa paitan dengan desa kaliwatu ( semoga segera bisa dilanjutkan pembangunan fisiknya kembali supaya akses jalan menjadi lebih baik lagi, katanya dibulan april bisa dilanjutkan kembali yang artinya dibulan itu atau bulan sebelumnya akan diterimanya uang dalam jumlah tertentu untuk melanjutkan program tersebut, semoga segera bisa terealisasi rencana tersebut ). Apresiasi adalah untuk sebagian banyak ataupun sedikit dari para warga yang ikut andil dalam proses pembangunan dari awal sekali perencanaan sampai akhirnya bisa jadi sebuah jalan beton ini ( bukan tanpa ada masalah dengan adanya jalan beton ini, tentunya masih banyak kekurangan mulai dari sisi teknis dan sisi kemanfaatan dari jalan tersebut ), secara keseluruhan ini adalah manfaat untuk para penguna jalan khususnya warga paitan, baik yang akan menuju ke desa kaliwatu maupun para warga yang akan melakukan aktifas di sawah.

Nderek langkung lan nyuwun agunging pangapunten,17/1/2016

Sunday, May 3, 2015

Keluarga Cemara 2


Ini lagunya…
Harta yang paling berharga adalah keluarga
Istana yang paling indah adalah keluarga
Puisi yang paling bermakna adalah keluarga
Mutiara tiada tara adalah keluarga
Selamat pagi emak ( mamak )
Selamat pagi abah ( Bapak )
Mentari hari ini berseri indah
Terima kasih emak ( mamak )
Terima kasih abah ( Bapak )
Restu kasih perkasa
Bagi kami putra putri yang siap berbakti
Harta yang paling berharga adalah keluarga.
Istana yang paling indah adalah keluarga
Puisi yang paling bermakna adalah keluarga
Mutiara tiada tara adalah keluarga
Selamat pagi emak ( mamak )
Selamat pagi abah ( Bapak )
Mentari pagi ini berseri indah…

Seri kedua halaman ataupun tema ini saya tulis kembali, rasanya tidak akan cukup segala sesuatunya untuk mengungkapkan segala rasa, keinginan, perlakuan ataupun balas budi terhadap mamak dan bapak kita. Sudah sekian banyak hal hal yang tidak bisa dinilai dengan apapun entah itu apa namanya. Semua dan tak ada satupun hal yang bisa mengantikan kasih sayang, perhatian, cinta kasih, belaian, didikan, pengajaran, bimbingan dan masih banyak lagi hal hal yang tidak bisa disebutkan satu persatu satu. Semua bermuara dan menjadi satu kepada kedua orang tua kita masing masing. Rasa terima kasih saja tidak akan cukup, pemberian oleh oleh ataupun hadiah yang kita berikan tidak akan sanggup mengantikan semuanya yang telah diberikan kepada kita sebagai anaknya. Hanya sepersekian persen dari apa apa yang telah diberikan kepada kita selama ini. Semenjak dalam  kandungan sampai umur kita saat ini, sudah sekian banyaknya hal2 yang membuat repot, membuat jengkel, membuat marah, membuat khawatir, membuat sakit hati, membuat menangis, membuat berrtengkar, membuat kecewa, membuat bimbang, tanpa kita saat ini merasa sedikit pun bersalah dengan apa apa yang telah kita perbuat kepada kedua orang tua kita.
Saat ini dan detik ini semoga kesadaran ( semoga tidak kepura puraan ) mengantarkan doa semoga sehat selalu diberikan kepada kedua orang tua, mejalani kehidupan dihari tuanya dengan kesehatan jiwa dan raga, dapat menikmati hidup dengan terus mengabdi kepada tuhan yang maha esa sebagai perwujudan sebagai insan tuhan. Semoga bahagia selalu melingkupan setiap jengkal langkah kehidupan dengan keberadaan anak beserta cucu cucunya yang sudah mulai tumbuh besar. Amin ya robbal alamin…
Semoga suatu saat dan semoga target waktu yang sudah dijanjikan oleh diri sendiri dalam jangka waktu tertentu akan tercapai pada akhirnya. Salam untuk masa depan dan salam untuk jangkauan yang masih bisa kita ukur dengan semua kemungkinan kemungkinan kehidupan yang semestinya.
Semua rintangan dan halangan semoga diri ini sanggup untuk bertahan untuk tetap berkomitmen untuk tangguh berjalan sesuai dengan janji yang sudah diikrarkan sebelum.


24/03/2015, Dumai.

Sebuah Teguran

Tiba tiba…. Ya memang tiba tiba peristiwa itu terjadi, semoga hanya sebuah teguran untuk saya menjalani kehidupan selama ini yang masih jauh dari yang semestinya. Kesan perjalanan hidup yang dibuat seolah olah adalah sesuai dengan kaidah dan norma yang berlaku, sebenarnya hati ini malu sendiri dan sering kali terbesit pikiran dalam diri ini bahwa seorang pecundang dan pembohong adalah yang sebenarnya bahkan bisa dikatakan munafik. Banyak hal mulai dari pola piker, pola hidup dari yang bersifat perilaku, tingkah, perbuatan dan lain lain adalah hanya kesan manis yang hanya timbul kepermukaan. Yang kesemuanya adalah hanyalah semu belaka, yang hanya menjadi tutup dari ribuan tingkah dan perbuatan ataupun pola pikir yang sangat memalukan. Apakah ini yang dinamakan kehidupan yang sesungguhnya, kehidupan yang memang menjadi acuan bagi diri untuk terus menerus ingat kepada tuhan yang maha esa. Apakah kehidupan yang dijalani ini adalah perjalanan yang diperbolehkan oleh tuhan, ataukan perjalanan yang hanya dibiarkan oleh tuhan?
Ataukah perjalanan yang memang atas dasar perintah sang maha kuasa? Atau malah jangan jangan perjalanan yang dilarang oleh sang khalik? Terbesit dari hati kecil ini adalah alternative yang terakhir adalah yang sesuai dengan kenyataan. Kapan diri ini sadar dan menyadari akan kekeliruan yang sudah dijalani selama ini berlama lama. Kapan timbul keinginan untuk mampu berjuang berkomitmen untuk melawan diri sendiri untuk berjuang menjadi lebih baik dari sekarang ini. Apakah sekarang? Atau waktu kini? Nanti? Sebentar lagi kah? Penundaan hanya akan menjadikan diri ini kebal oleh tingkah dan perbuatan yang dilarang oleh tuhan, diri ini menjadi maklum dengan tingkah polah dan perbuatan serta pola pikir yang jauh dari tuntunan, paling tidak mendekati apa apa yang sudah menjadi keyakinan diri dan prinsip diri bahwa inilah yang sebenarnya harus dilakukan.
Hari adalah tempat belajar, hari kemarin adalah juga tempat belajar, hari besok adalah peluang untuk mengikuti ujian kehidupan atas usaha belajar yang sudah dijalani dihari ini dan hari kemarin. Pengambilan hikmah hikmah yang terjadi setelah satu hari penuh berinteraksi dan melewati hari hari ini di kemarin dan hari ini adalah untuk pesiapan hari esok menjadi lebih baik. Belajar adalah yang harus dilakukan untuk persiapan hari esok, komitmen adalah pegangan yang harus mejadi titik acuan dalam melakukan hari hari yang penuh dengan tantangan. Tangguh adalah modal perjalanan yang semakin kesana semakin tidak tahu bakalan yang akan terjadi.
Menjadi diri sendiri adalah inti dari beribu ribu kata positif untuk membangun kehidupan yang lebih baik lagi. Semoga bisa bertahan dan berjalan menjalani kehidupan untuk kehidupan yang akan datang menjadi lebih baik lagi.

Dumai,28/03/2015


After one moment for healty life…