Tiba
tiba…. Ya memang tiba tiba peristiwa itu terjadi, semoga hanya sebuah teguran
untuk saya menjalani kehidupan selama ini yang masih jauh dari yang semestinya.
Kesan perjalanan hidup yang dibuat seolah olah adalah sesuai dengan kaidah dan
norma yang berlaku, sebenarnya hati ini malu sendiri dan sering kali terbesit
pikiran dalam diri ini bahwa seorang pecundang dan pembohong adalah yang
sebenarnya bahkan bisa dikatakan munafik. Banyak hal mulai dari pola piker,
pola hidup dari yang bersifat perilaku, tingkah, perbuatan dan lain lain adalah
hanya kesan manis yang hanya timbul kepermukaan. Yang kesemuanya adalah
hanyalah semu belaka, yang hanya menjadi tutup dari ribuan tingkah dan
perbuatan ataupun pola pikir yang sangat memalukan. Apakah ini yang dinamakan
kehidupan yang sesungguhnya, kehidupan yang memang menjadi acuan bagi diri
untuk terus menerus ingat kepada tuhan yang maha esa. Apakah kehidupan yang
dijalani ini adalah perjalanan yang diperbolehkan oleh tuhan, ataukan
perjalanan yang hanya dibiarkan oleh tuhan?
Ataukah
perjalanan yang memang atas dasar perintah sang maha kuasa? Atau malah jangan
jangan perjalanan yang dilarang oleh sang khalik? Terbesit dari hati kecil ini
adalah alternative yang terakhir adalah yang sesuai dengan kenyataan. Kapan
diri ini sadar dan menyadari akan kekeliruan yang sudah dijalani selama ini
berlama lama. Kapan timbul keinginan untuk mampu berjuang berkomitmen untuk
melawan diri sendiri untuk berjuang menjadi lebih baik dari sekarang ini.
Apakah sekarang? Atau waktu kini? Nanti? Sebentar lagi kah? Penundaan hanya
akan menjadikan diri ini kebal oleh tingkah dan perbuatan yang dilarang oleh
tuhan, diri ini menjadi maklum dengan tingkah polah dan perbuatan serta pola
pikir yang jauh dari tuntunan, paling tidak mendekati apa apa yang sudah
menjadi keyakinan diri dan prinsip diri bahwa inilah yang sebenarnya harus
dilakukan.
Hari
adalah tempat belajar, hari kemarin adalah juga tempat belajar, hari besok
adalah peluang untuk mengikuti ujian kehidupan atas usaha belajar yang sudah
dijalani dihari ini dan hari kemarin. Pengambilan hikmah hikmah yang terjadi
setelah satu hari penuh berinteraksi dan melewati hari hari ini di kemarin dan
hari ini adalah untuk pesiapan hari esok menjadi lebih baik. Belajar adalah
yang harus dilakukan untuk persiapan hari esok, komitmen adalah pegangan yang
harus mejadi titik acuan dalam melakukan hari hari yang penuh dengan tantangan.
Tangguh adalah modal perjalanan yang semakin kesana semakin tidak tahu bakalan
yang akan terjadi.
Menjadi
diri sendiri adalah inti dari beribu ribu kata positif untuk membangun kehidupan
yang lebih baik lagi. Semoga bisa bertahan dan berjalan menjalani kehidupan
untuk kehidupan yang akan datang menjadi lebih baik lagi.
Dumai,28/03/2015
After
one moment for healty life…
No comments:
Post a Comment