|
Urip iku urup |
“ URUP “, artinya nyala, dalam artian suatu benda / hardware yang pada
umumnya relative kecil, hardware / benda ini pada jaman saya dahulu namanya
“ teplok “. Terbuat dari botol / kaleng kecil, di modifikasi sehingga ada
sumbu diatasnya. Sumbu inilah yang mentransfer software energy sehingga
menjadi api. Api kecil ini lah atas bantuan semua perangkat menjadi
penerangan di lingkungan sekitar. Jenis “ teplok “ ini relative lebih
pendek radius jangkauan penerangannya. Tetapi kembali kepada judul diatas,
yaitu “ urup “ adalah salah satu falsafah pendek orang jawa, bahwa urip iku
urup. Bahwa hidup sekecil apapun tindakan yang kita lakukan adalah untuk
kebaikan bersama. Urup adalah sebagai objek dari tindakan kita yang tidak
ada mempedulikan predikat. Objek adalah berdiri sendiri, pasrah, mengalah,
tidak ada domain menguasai, objek adalah sebuah kepasrahan total dengan
apapun yang ada di depannya sebagai predikat. Dalam hal ini kita sebagai
umat manusia, kita semua adalah objek dari sang maha khalik, allah swt.
Kita semua patuh dan tunduk dibarengi kepasrahan yang tulus dengan segala
hiruk pikuk yang kita hadapi sebagai manusia.
Kembali kepada term “ urup “, bersama dengan falsafah “ urip iku urup “
seolah mendrive kita sebagai manusia, bahwa ada naluri dibawah kesadaran
kita bersama, keseimbangan adalah cita cita semua manusia dengan sandaran
dan pijakan “ urip iku urup “. Dengan “ urup “ pelita kecil adalah titik
awal kita dalam memulai memandang lingkungan sekitar. Pastinya dengan
dengan adanya pencerahan pelita, ada gambaran – gambaran mulai dari yang
umum dan general sampai kepada detail detail nya pun kita mengetahui. Akan
menjadi bijak tentunya sudut pandang yang dibekali pelita, pelita yang
disebutkan diawal tadi adalah “ urup “. Bertetangga menjadi saling
pengertian, menghambat masing masing perbuatan yang sekiranya akan menjadi
penganggu tetangga kita, begitu juga sebaliknya. Mungkin ini salah satu
jalan kita untuk semakin mendekatkan kita kepada sang khalik, allah swt.
Apakah menjadi pondasi untuk kita beribadah kepada sang khalik, atau malah
perbuatan kita tadi adalah wujud ibadah juga dan akan dicatat sebagai
perwujudan lain kepercayaan kita kepada sang khalik.
Falsafah “ urip iku urup “, dalam kata terakhir, mengapa yang sering
terdengar oleh kita sebagai orang jawa adalah kata “ urup “, bukan kata
yang dengan awalah huruf M, menjadi “ Murup “, disini adalah kebijaksanaan
penuh dari orang orang jawa bahwa ada perbedaan mendasar, kata dasar “ urup
“ adalah kesucian akan sebuah tindak dan laku kita sebagai manusia, iklas
kata lainnya. Dengan tambahan huruf M menjadi “ Murub “ adalah sudut
pandang yang lain dari pelita kecil itu, ada goresan kecil da nada noda
kecil yang menghantarkan pelita tersebut ke lingkungan sekitar. Ada
dorongan nafsu yang mengakibatkan niatan suci menjadi ternoda dengan cita
cita bukan kepada Nya. Antara ada dan tidak ada huruf M adalah wujud dari
kehidupan yang sering kita alami, baik secara sadar atau tanpa kita sadari
dari awal. Karena potensi setiap kita sebagai manusia adalah, ada
kecenderungan yang sangat besar untuk selalu mengunakan awalan huruf “ M “.
Bukan manusia namanya, permulaan yang kita rencanakan suci dan iklas
menjadi sandaran dan pondasi setiap langkah kita, dibarengi dengan kekuatan
niatan kita, sangat sering awalan huruf “ M “ menyelinap di pertengahan
bahkan dikhiran langkah dan laku kita. Manusia dan semoga terus ada proses
tersebut, adalah kekuatan kita untuk sadar kembali, untuk mengusirnya
kembali, untuk mencoba kuat, akan munculnya awalan huruf “ M “. Disinilah
letak kemanusiaan kita yang hakiki sebagai insan tuhan, bolak baliknya
setiap proses dari tanpa menjadi memakai, dari memakai menjadi tanpa,
adalah wujud kalbu kita yang memang hakiki sebagai manusia.
Semoga kita kuat dan bisa mampu terus berproses untuk selalu berusahaan
tetap dijalan sang khalik, allah swt. Pada saatnya nanti adalah kita sampai
kepada satu tujuan, semoga kita semua dipertemukan di satu tempat dan
bersama sama dengan sang khalik, allah swt.
“ urip iku urup “
Andriyadi, 30/03/1018