Showing posts with label Perencanaan tower. Show all posts
Showing posts with label Perencanaan tower. Show all posts

Friday, August 15, 2014

PENYEDIA JASA PEKERJA PEMBANGUNAN TOWER

Kebutuhan tower menara yang semakin banyak dibutuhkan juga tenaga tenaga yang handal dan berpengalaman untuk terciptanya suatu bangunan tower menara bts yang sesuai dengan waktu dan komposisinya. Kami dari 86engineering menyediakan tenaga pekerja pembangunan tower menara bts yang sudah berpengalaman dan mampu diandalkan. Adapun jenis pekerjaan yang kami layani meliputi :
1. Tenaga Sipil
2. Tenaga Erector
3. Tenaga Grounding dan ME
Untuk wilayah penyebaranya pembangunan yang kami layani adalah wilayah Jawa, Sumatera dan Bali.

Untuk lebih lanjut bisa menghubungi :
No : 081378638978
Email : ya_andri18@yahoo.com

Terima kasih,

Salam 86E

Friday, May 9, 2014

PEKERJAAN PONDASI TOWER BTS

Pengecoran pondasi bts_raff foundation
Sebelumnya kita telah membahas mengenai titik awal rfc (ready for contructions) dari pembangunan tower menara bts, langkah selanjutnya adalah day by day melakukan setiap urutan pekerjaan hingga terselesaikannya pembangunan. Bekali para pekerja hal hal vital yang tidak boleh dilanggar mengenai spek pekerjaan dan terutama juga dari segi kwalitasnya. Hal ini penting untuk memastikan pekerjaan yang akan dihasilkan adalah benar benar sesuai dengan umur rencana yang direncanakan dan juga sebagai kontraktor pelaksana digunakan untuk meminimalisir tidak diterimanya hasil pekerjaan oleh owner. Apabila pekerjaan yang sudah jadi dan siap untuk diserah terimakan oleh owner tetapi dalam hal ini dikarenakan mutu dan kwalitas bangunan yang sudah kita bangun tidak sesuai dengan spek yang ditentukan maka akan menjadi kerugian yang besar bagi kontraktor dikarenakan harus melakukan perbaikan/perkuatan/pembongkaran sesuai dengan permintaan owner.
Berikut hal hal yang diperlukan dalam pekerjaan pondasi pembangunan tower menara bts :
1.      Galian tanah, Sangat penting yang pertama dilakukan dalam hal pengalian tanah adalah menentukan level nol dari pembangunan tower bts. Dengan menentukan level nol maka level kedalaman dan ketinggian yang berhubungan dengan tinggi pedestal dan slof pagar bisa sesuai dengan gambar yang direncanakan. Untuk galian pondasi sangat bergantung pada jenis tanah lokasi pembangunan tower bts, tanah keras akan sangat membutuhkan ekstra tenaga manual yang lebih banyak dan juga jumlah hari yang relative banyak juga. Tetapi untuk tanah yang keras jarang sekali mengalami longsoran tanah beda sekali dengan tanah lunak atau lembek bahkan jenis tanah rawa ataupun gambut.
Untuk pondasi jenis raff jumlah volume galian pondasinya tentunya jauh lebih besar karena galian yang kana kita gali seperti kolam dengan ukuran tertentu. Akan lebih mudah apabila didaerah lokasi pembangunan tower bts ada alat berat guna mempermudah pengalian pondasi, tentunya akan lebih menghemat waktu dan tentunya juga harus nilai keekonomisannya. Pastikan kedalaman galian sesuai dengan gambar rencana supaya kekuatan rencana bangunan tower bisa terpenuhi, dan mengenai urusan pondasi tidak boleh bermain main dengan ukuran, spek, dan kwalitasnya.
Untuk jenis pondasi borepile, jumlah volume galian pondasi lebih kecil dibandingkan  dengan tipe pomdasi raff, karena pondasi hanya berbentuk pad yang biasanya berbentuk persegi panjang dan dihubungkan H beam antar satu pad dengan yang lainnya.
2.      Lantai kerja, Hal ini dimaksudkan supaya menahan daya angkat dari bawah dan juga untuk mempermudah pekerjaan perakitan pembesian besi pondasi bangunan tower bts. Dengan adanya lantai kerja kebersihan area pondasi bangunan dapat dijaga sehingga mutu dan kwalitas dari pondasi bangunan tower bts bisa terjaga.
Untuk tebal lantai kerja terdiri dari dua lapis yaitu sebaran pasir kurang lebih 10 cm dan diatasnya diberi concrete dengan ketelabalan sekitar 5 cm. pastikan untuk langkah pekerjaan selanjutnya yang berhubungan dengan lantai kerja supaya memastikan sudah kering.
3.      Bekisting, Pekerjaan ini berguna untuk mendapatkan volume dan area luasan pondasi sesuai dengan gambar rencana. Bekisting untuk pembangunan tower bts masih mengunakan material pada umumnya yang digunakan pada pembangunan yang lainnya yaitu mengunakan material kayu, apakah itu papan atau triplek. Pemilihan dua material tersebut adalah sesuai dengan kebutuhan dan juga nilai keekonomisan dari pembangunan tower bts.
Pastikan bekisting yang terpasang kuat dalam menopang atau menahan concrete pada saat proses pengecoran dilakukan. Diperlukan penopang2 disamping kanan dan kiri sisi bekisting supaya bekisting benar benar dalam kondisi yang kokoh.
4.      Perakitan besi / Rebaring, Yang perlu diperhatikan sebelum perakitan besi ini dilaksanakan adalah bahwa lantai keja sudah dalam keadaan kering dan dalam kondisi bersih dari lumpur atapun material yang lainnya yang akan menganggu perkerjaan rebaring atau malah akan mengurangi kwalitas pondasi yang akan kita bangun. Dalam proses rebaring / perakitan besi dilakukan didalam area pondasi nya dan terebih dahulu untuk mendapatkan selimut beton disisi bawah pondasi supaya diberi balok tahu sesuai dengan spek yang ada pada gambar rencana. Untuk pengikatan besi sengkang dengan besi tulangan tidak perlu setiap titik pertemuan diikat semua, cukup diikat dengan sisitem silang dengan diberi jarak jeda satu titik pertemuan. Hal ini tidak akan mengurangi hasil dari kwalitas pondasi yang terbangun, hal ini dimaksudkan untuk pasangan besi yang sudah terinstal dapat menyesuaikan pada saat concrete tercurah pada saat proses pengecoran. Dan juga sedikit banyaknya mengurangi kebutuhan kawat ikat yang dibutuhkan dalam pembangunan tower bts.
5.      Pengecoran, hal yang perlu diperhatikan sebelum proses pengecoran dimulai adalah
a.       Kondisi lantai kerja dalam keadaan bersih dari lumpur dan juga usahakan air tidak mengenang, apabila muka air tanah tinggi dan debit air sangat banyak usahakan untuk mengunakan mesin air untuk mengurasnya.
b.      Siapkan alat2 kerja yang dibutuhkan dalam proses pembangunan tower bts, hal ini diperlukan guna mendukung proses pengecoran tidak terhenti dikarenakan alat kerja yang digunakan mengalami kerusakan. Jangan sampai proses pengecoran pondasi berhenti ditengah jalan dalam waktu yang lama.
c.       Siapkan material yang dibutuhkan untuk pengecoran pondasi bts cukup sampai pekerjaan selesai.
d.      Pastikan pekerja memadai untuk menghandel pekerjaan pengecoran, apalagi kalau pengecoran mengunakan site mix dengan bantuan molen pastinya dibutuhkan tenaga pekerja yang lumayan banyak.
6.      Pembongkaran bekisting, pengurugan dan pemeliharaan beton,
Untuk ini akan dibahas pada tulisan selanjutnya dan mohon diingatkan.

Demikian yang bisa dishare, mohon tambah kurangnya untuk menambah pembendarahaan ilmu.

Pekanbaru, 09/05/2014….



Wednesday, May 7, 2014

TAHAPAN PEMBANGUNAN TOWER BTS_RFC

Tidak selalu mulus setiap rencana yang sudah disiapkan, ada saja hal hal diluar dari perkiraan kita. Salah satunya dalam pembangunan tower menara bts.  Awal waktu yang sudah ditentukan sebagai awal dari penentuan hari rfc ( ready for contructions) menjadi hari yang kosong belaka. Perencanaan yang seharusnya menjadi awal pembangunan tower menara bts menjadi hanya opening site semu yang hanya datang berkunjung ke lokasi tersebut tanpa adanya pekerjaan pembangunan tower menara bts. Berikut beberapa yang perlu direncanakan dengan cermat agar proses rfc ( ready for contruction ) sesuai dengan schedule adalah persiapan yang matang dan memastikan semua kebutuhan yang dibutuhkan untuk memulai pekerjaan harus sudah fix.  Berikut hal hal yang perlu dipersiapkan dan dipastikan keberadaaanya supaya rfc ( ready for contructions ) berjalan sesuai schedule :
1. Kooordinat titik lokasi beserta alamat dan juga pemilik lahan yang mau dibangun, pastikan nomer telepon owner yang bersangkutan sudah dimiliki dan sebaiknya sudah dihubungi 2 atau 3 hari sebelumnya.
2. Para pekerja, apakah akan memakai mandor atau akan memperkerjakan tukang dan anggota kerja yang lainnya. Pilihan salah satu dari dua pilihan itu masing masing punya kelebihan dan kekurangan masing masing. Setiap pilihan yang dipilih adalah yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan perusahaan dalam hal ini.  Perlu diperhatikan juga untuk masalah ini supaya melibatkan warga sekitar untuk ikut dalam pembangunan tower menara bts didaerahnya, hal ini dimaksudkan supaya tidak ada implikasi2 sosial dikarenakan kecemburuan social. Libatkan masyarakat sekitar pada segmen2 pekerjaan yang tidak menuntut keahlian yang tinggi.
3. Material yang akan digunakan, tentunya untuk mendapatkan material bisa on site pada hari yang ditentukan harus diprepare dari awal supaya tidak menyebabkan delaynya pekerjaan. Perlu dilakukan survey dahulu apakah dilokasi tempat pembangunan tower menara bts ada material yang diperlukan untuk pembangunan atau tidak? Kalau tidak ada sebagai alternative kedua dan ketiga supaya dicarikan tempat tempat penjuang material bangunan. Hal ini dimaksudnya untuk mendapatkan beda harga antar satu toko material dengan yang lainnya supaya bisa mendapatkan nilai ekonomis yang tinggi. Pastikan material onsite pada saat waktu rfc ( ready for contructions ) dan jangan lupa untuk memastikan material yang disorder sesuai dengan spek yang ditentukan dan juga jumlah material yang diorder onsite sesuai dengan pesanan dalam hal kubikasi ataupun jumlahnya.
4. Alat kerja, Pastikan alat2 kerja yang akan digunakan supaya sudah ready dan dalam kondisi yang bagus serta layak pakai, supaya dalam pengunaanya tidak terkendalan oleh adanya kerusakan2 alat kerja tersebut. Hal ini penting diperhatikan supaya efektifitas waktu kerja dapat maksimal sehingga schedule kerja yang direncakan dapat tercapai.
5. Sosialisai, Pada awalnya kita memulai sesuatu dan mendatangi suatu tempat unutk pertama kali tentunya saling sapa dan mengutarakan maksud dan tujuannya serta menjelaskan kepada masyarakat sekitar ( apabila diperlukan ) supaya informasi ter share dengan baik  dengan warga sekitar. Pastikan dengan perangkat desa ataupun pemuda setempat untuk menginformasikan bahwa akan dimulainya pembangunan tower menara bts ( hal ini tentunya jauh jauh hari pastinya sudah disosialisaikan oleh tim pembebasan lahan ).
Pada tahapan inilah titik awal pembangunan tower menara bts dimulai, banyak hal diluar prediksi yang akan menghampiri, apalagi budaya dan social dimasyarakat disetiap daerah berbeda beda. Hal ini tentunya sedikit banyak juga menyumbang problematic dalam pembangunan tower menara bts. Tetapi pada intinya kalau informasi terjalin dengan baik dan niat bagus dari awal pastinya semuanya akan baik baik saja.
Khusus untuk pembangunan tower menara bts didaerah yang lumayan jauh dari kota adalah menjadi tantangan sendiri dalam melakukan persiapan segala sesuatunya, sebagai salah satu contoh untuk membeli satu sendok semen yang harganya hanya Rp 10.000,- harus menempuh perjalanan yang berjam jam dan berkilo dengan ongkos perjalanan yang tidak sebanding. Maka dari itulah perencanaan yang matang serta intuisi mengenai peluang kemungkinan kemungkinan yang perlu di prepare dari awal.

Demikian yang dibisa dishare, mohon tambah dan kurangnya untuk menambah pembendaharaan ilmu.


Pekanbaru,07/05/2013

Tuesday, May 6, 2014

VERTIKALITY TOWER BTS


Verticality tower bts
Sebuah rangkaian baja dengan profile tertentu yang disusun dari bawah keatas dengan ketinggian tertentu sementara rasio perbandingan Antara jarak antar tiang dengan tinggi rangkaian profile tersebut harus membutuhkan titik center untuk mendapatkan keseimbangan dari benda tersebut. Sebuah bangunan terutama tower dengan ketinggian tertentu akan memeperoleh keseimbangan struktur apabila level disetiap ketinggian section disetiap plat sambung per tiang mempunyai level ketinggian yang sama dan semakin keatas disetiap perubahannya adalah sama. Cara untuk mendapatkan level disetiap section mengunakan alat kerja yang sering kita sebut dengan theodolite. Dengan bantuan alat ini kita dapat mendapatkan nilai yang sangat akurat, tentu saja dengan standart operation alat tersebut. Alat ini juga bisa digunakan untuk menentukan ketegakkan tower yang sangat akurat, tentunya dengan pengoperasian alat yang benar, berikut langkah – langkah guna mengetahui ketegakkan menara tower :
1   1. Buka dan posisikan alat theodolite disalah satu sisi penampang tower, atur jarak penempatan Antara kaki theodolite dengan sisi penampang tower, usahakan cari jarak yang sesuai dan memudahkan kita dalam mengambil objek.
2   2. Posisikan alat theodolite pada ketinggian sesuai dengan kemudahan kita sebagai pengambil objek/ penguna alat, usahakan jangan terlalu rendah ataupun terlalu tinggi.
3   3. Ikat unting unting dengan tali sepanjang 1.5 meter dan ikatkan ujung tali ke baut ass plat sambung tengah ( penghubung antar diagonal atau penghubung bracing ), ikat unting unting, dan biarkan unting unting bergelantung. Pastikan untuing unting dalam keadaan diam tanpa ada goyangan.
4   4.  Lanjut kealat theodolite kembali, atur posisi alat theodolite dalam keadaan tegak lurus dan pastikan letak titik as theodolite satu garis lurus dengan tali unting unting dengan baut as plat sambung diposisi sisi belakangnya. Pada tahap inilah hasil pengukuran kita akan ditentukan, dibutuhkan ketelitian dan pemahaman yang tinggi mengenai alat theodolite, kesalahan dalam pengaturan alat dan kekurangan telitian pada tahapan ini akan sangat menentukan tingkat keakuratan hasil pengukuran kita. Pastikan pada langkah ini untuk mengulang dan mengecek dan meminta rekan untuk sama sama mengeceknya.
5   5. Setelah langkah ke 4 selesai, dilanjutlkan dengan mengarahkan alat theodolite kita kea rah baut as plat sambung pada section paling bawah, setelah itu didapatkan dilannjutkan dengan mengunci horizontalnya, kemudian mengarahkan alat teropong ke baut as plat sambung yang paling atas. Pada proses terakhir ini sudah bisa didapatkan apakah ada nilai kemiringan pada tower tersebut. Apabila titik tengah dari teropong masih diarea baut as plat sambung section paling atas bisa dipastikan kemiringan tower bts tersebut masih dalam tahapan toleransi. Apabila ada space jarak terhadap baut as plat sambung disection paling atas, langkah langkah yang harus dilakukan adalah dengan cara membuka horizontal dari alat theodolite tersebut dan kemudian mengarahkan teropong alat tersebut ke baut as plat sambung nya. Setelah itu kunci kembali horizontal alat tersebut dan dilanjutkan dengan mengarahkan teropong theodolite ke baut as plat sambung section paling bawah, kemudian mengunakan meteran ukur jarak Antara titik yang dihasil dari alat dengan baut as plat sambung tersebut. Jarak inilah yang disebut dengan jarak kemiringan, pastikan apakah jarak tersebut masih masuk kedalam toleransi kemiriangan sebuah tower, disetiap tower dengan ketinggian tertentu akan mengahasikan tingkatan toleransi yang berbeda beda.
6  6. Untuk mendapatkan nilai perubahan kemiringan disetiap sectionnya adalah dengan mendapatkan sudut disetiap section yang menjadi patokannya, untuk mendapatkan sudut disetiap section tentunya masih mengunakan alat yang sama yaitu theodolite. Per sisi penampang tower harus di ukur dua titik yang sama disetiap section yaitu titik kiri dan titik kanan. Lakukan langkah ini disetiap sectionnya dari bawah sampai atas untuk mendapatkan perubahan kemiringan disetiap sectionnya.
7   7. Lakukan Langkah dari satu sampai dengan enam disetiap sisi penampang tower yang berjumlah empat sisi.
8   8. Langkah terakhir setelah semua sisi dilakukan pengukuran adalah dengan cara analisa hasil dan melakukan revisi ketegakan menara tower dengan cara menaikan ataupun menurun baseplat sesuai kebutuhan mengacu dari hasil analisa pengukuran.

Demikian yang bisa dishare, semoga bisa bermanfaat dan mohon tambah kurangnya untuk menambah ilmu yang dimiliki.


Pekanbaru, 06 Mei 2014.

Friday, December 6, 2013

VERTICALITY TOWER MENARA BTS

Toleransi kemiringan sebuah tower menara bts tergantung dari ketinggian tower tersebut, semakin tinggi sebuah tower akan berbanding lurus dengan maksimal jarak kemiringannya. Rumus yang digunakan untuk menghitung maksimal kemiringan sebuah tower adalah ketinggian tower dalam cm dibagi dengan 2000 cm. itulah batas maksimal dari kemiringan sebuah tower. Sebagai contoh untuk tower dengan ketinggian 72 M, akan menghasilkan maksimal toleransi kemiringannya adalah 3,6 cm. dengan cara yang sama untuk tower tower dengan ketinggian yang berbeda dalam dicari dengan rumus itu. 
Verticality tower bts
Banyak cara yang bisa digunakan dilapangan untuk mengetahui berapa nilai kemiringan dari sebuah tower. Dengan mengunakan alat theodolite kita bisa mendapatkan nilai kemiringan sebuah tower, tentunya dengan cara dan teknik pengunaan alat theodolite yang benar.  Banyak teknik dan cara yang sering dilakukan dilapangan, salah satunya untuk tower kaki empat adalah dengan cara memasang alat theodolite dalam posisi tegak dan meluruskannya ( satu garis lurus ) dengan baut tengah plat sisi satu dalam section pertama dgn baut tengah plat disisi di yang sejajarnya di section pertama juga. Untuk mengantisipasi kesulitan dalam menempatkan letak theodolite supaya bisa satu garis lurus, maka diperlukan bantuan unting unting yang diletakan di baut tengah sisi pertama dengan panjang tali kira kira 2 meter. Hal ini supaya bisa mendapatkan satu garis lurus yang pas dan bisa mempercepat didapatkannya satu garis lurus antara theodolite, baut pertama sisi pertama dan juga terhadap baut disisi belakangnya. Setelah satu garis lurus tersebut didapatkan, langkah berikutnya adalah dengan mengarahkan teropong theodolite ke posisi top tower tersebut. Disinilah kita bisa medapatkan berapa nilai kemiringan dari tower tersebut. Letakkan center teropong di baut tengah plat section paling atas, apabila sudah berada ditengah, kunci horizontalnya dan arahkan ke section paling bawah, jarak antara baut tengah plat bawah dengan center teropong adalah nilai dari kemiringan dari tower tersebut. Lakukan cara inni di kedua sisi sebuah tower menara bts, setelah didapatkan nilai kemiringan di kedua sisinya maka dilakukan penegakan sebuah tower dengan cara menurunkan atau menaikkan baseplate mengacu dari nilai kemiringan yang didapatkan. Demikian salah satu cara yang bisa digunakan, tentunya masih banyak kekurangan dari postingan diatas dan masih banyak cara yang bisa dilakukan tergantung kebiasaan yang dipakai dilapangan.

Berasal dari pengalaman penulis setelah sekian lama bergelut dilapangan.


Pekanbaru / 6 desember 2013

Sunday, July 21, 2013

JASA JASA PEKERJA TOWER BTS


86 ENGINEERING dan Konsultan juga menyediakan jasa jasa pekerja dalam bidang pembangunan tower menara BTS mulai dari jasa sipil, jasa erector, dan jasa ME. Semua tenaga yang kami miliki sudah berpengalaman bergelut dibidang pembangunan BTS dengan estimasi pekerjaan 40 hari dari RFC ke RFI.

Hubungi 86 ENGINEERING  dan Konsultan
Base Camp Jl Dagang No 15 Sukajadi Pekanbaru
Email : ya_andri18@yahoo.com atau andri3_book@yahoo.co.id
Tlp : 081378638978 , 082381906561 dan 087893136346
Pin BB : 2645C5EF

Salam Mitra 86,







URUTAN PROSES PEMBANGUNAN TOWER BTS


I.          PEKERJAAN PERSIAPAN
            1          Mobilisasi dan demobilisasi
            2          Pebersihan Lokasi
            3          Pengadaan air bersih untuk air kerja
            4          Shop drawing
            5          Pekerjaan pengukuran dan bouwplank
II.        PEKERJAAN BORE PILE  
            1          Pekerjaan Fabrikasi
            2          Bore pile dan Pengecoran
II.        PEKERJAAN PONDASI TOWER 
            1          Galian
            2          Pabrikasi
            3          Pembesian
            4          Bekisting
            5          Lansir Material Cor
            6          Stel Angkur
            7          Pengecoran
            8          Urugan Kembali & Pemadatan
III.       PEKERJAAN TOWER        
            1          Tower On site & Lansir
            2          Sortir Tower
            3          Erection
            4          Pemasangan Tangga &Tray Vertikal
            5          Pengecatan
IV.       PEKERJAAN RBS/BTS OUTDOOR          
            1          Galian
            2          Pondasi Batu Kali
            3          Pabrikasi & Pembesian
            4          Bekisting
            5          Pengecoran
            6          Pemasangan Pole ACPDB dan RRU
V.        PEKERJAAN PAGAR         
            1          Galian
            2          Pabrikasi dan Pembesian
            3          Pengecoran Pondasi Pagar dan Batas lahan
            3          Kolom Pagar & Tiang Pagar
            4          Pintu Pagar
            5          Harmonika & Kawat Duri
VI.       PEKERJAAN ACCESS ROAD & HALAMAN    
            1          Pemerataan Halaman
            2          Urugan Pair
            3          Pemerataan Gravel
            4          Paving Blok
VII.     PEKERJAAN MEKANIKAL & ELEKTRIKAL   
            1          Pemasangan Grounding+Plat Copper
            2          Pemasangan Earting System (Splitzen)
            3          Pemasangan Obutruction light (OBL)
            4          Pemasangan Peneranagn (Lampu Taman)
            5          Pemasanga & Instalasi Panek Kwh & ACPDB
            6          KWH Box & Tiang
            7          Penarikan Kabel Power
VIII.    PEKERJAAN CME FINISHING    
            1          Grouting Pedestal
            2          Plat Identitas Tower
            3          Pengecatan Pedestal
            4          Pengecatan RBS/BTS Outdoor
            5          Pengecatan Pagar
IX.       LISTRIK (PLN)        
            1.         Pengajuan ke PLN
            2.         Penyambungan Daya
            3.         Pengetesan
X.        PRA ATP & ATP      
            1.         Pemeriksaan Uji Terima
            2.         Finishing ATP
XI.       BAST 
            1.         BAST

JASA PEKERJA KONTRUKSI TOWER BTS

Pengecoran borepile


Lantai kerja pilecap

bekisting dan pembesian

pembesian tapak dan pedestal

pengukuran angkur

proses pengecoran pilecap

buka bekisting pilecap

Pengurugan pilecap

proses perbaikan tangga dan tray

tampak tower dari samping

tower dari atas

view all tower

Pondasi RBS

Tower samping

Tampak tower samping
86 ENGINEERING dan Konsultan juga menyediakan jasa jasa pekerja dalam bidang pembangunan tower menara BTS mulai dari jasa sipil, jasa erector, dan jasa ME. Semua tenaga yang kami miliki sudah bertahun tahun bergelut dibidang pembangunan BTS dengan estimasi pekerjaan 40 hari dari RFC ke RFI.

Hub kami untuk untuk pelayanan maksimal yang ingin anda dapatkan.

Pin : 2645C5EF
No Hp : 081378638978,082381906561,087893136346

Salam hangat

Wednesday, July 3, 2013

PEMBANGUNAN TOWER BTS


86 ENGINEERING  dan Konsultan Sudah lama bergelut dibidang perencanaan. Mulai Perencanaan Rumah tempat tinggal, Perencanaan Rumah Renset, Perencanaan Renovasi Rumah, Perencanaan Jalan, dan Perencanaan Tower BTS. Tim 86 ENGINEERING  dan Konsultan dalam melakukan perencanaan sebuah bangunan dilandasi dengan Aturan – aturan yang berlaku, seperti SNI 2002, EIA/TIA 1996, PPBBI, dan Peraturan peraturan lainnya yang berlaku diindonesia.
86 ENGINEERING  dan Konsultan Dalam melakukan perencanaan dibantu mengunakan software – software sebagai alat penghitung dan untuk pembanding hasil program yang digunkan adalah hitungan manual yang masih 86 ENGINEERING  dan Konsultan pertahankan.

86 ENGINEERING  dan Konsultan Bergerak dibidang :
1.      Perencanaan Tower BTS
2.      Perencanaan Gedung
3.      Perencanaan Rumah
4.      Perencanaan Jalan

Hubungi 86 ENGINEERING  dan Konsultan
Base Camp Jl Dagang No 15 Sukajadi Pekanbaru
Email : ya_andri18@yahoo.com atau andri3_book@yahoo.co.id
Tlp : 081378638978 dan 087893226842











Tuesday, January 29, 2013

Pemodelan Tower BTS dengan Autocad dan SAP2000


Secara garis besar output yang dihasilkan dari perhitungan pembebanan menjadi input pada SAP 2000 V 14 dan selanjutnya dilakukan perhitungan struktur tower itu sendiri (preliminary) dan mengacu pada standart PPBBI 1984 dan SNI 03-1729-2002. (sebagai kontrol) Beberapa persyaratan penting yang harus dipenuhi struktur menara secara keseluruhan untuk menentukan stabilitas menara adalah puntiran (twist), goyangan (sway) dan perpindahan (displacement). Puntiran adalah perputaran sudut dari jalur pancaran antenna pada bidang horizontal dari posisi tanpa beban angin pada ketinggian tertentu. Goyangan adalah perputaran sudut dari jalur pancaran antenna pada bidang vertical dari posisi tanpa beban angin pada ketinggian tertentu. Perpindahan adalah pergerakan horizontal dari sebuah titik relative terhadap posisi tanpa beban angin pada ketinggian tertentu. Puntiran dan goyangan struktur menara secara keseluruhan akibat pembebanan yang terjadi tidak boleh melebihi 0.5 derajat, sedangkan perpindahan yang terjadi tidak boleh melebihi nilai h/200, dimana h adalah ketinggian total menara tanpa peralatan. (TIA/EIA-222-F Standart, 1996)
          Toleransi analisis dan design adalah :
a. Twist/ Puntiran = 0,5 °
b. Sway/Goyangan = 0,5 °
c. Displacement Horisontal/Perpindahan = H / 200 (H = tinggi tower)
d. Perbandingan tegangan < 1

Untuk info lebih lanjut, Hubungi kami di,
86 ENGINEERING  dan Konsultan
Base Camp Jl Dagang No 15 Sukajadi Pekanbaru
Email : ya_andri18@yahoo.com atau andri3_book@yahoo.co.id
Tlp : 081378638978



Monday, January 28, 2013

Beban Mati Pada struktur Menara BTS


Beban mati terdiri dari : berat sendiri tower, berat antenna, berat tangga dan bordes.
1.Beban sendiri tower adalah berat yang tergantung dari jenis profil yang digunakan dalam perencanaan struktur tower tersebut. Berat ini secara otomatis akan dihitung sendiri dalam program bantu SAP2000 V14.
2.Beban antenna adalah berat tambahan yang dibebankan pada struktur tower. Berat dari antenna ini sendiri tergantung dari jenis dan jumlah antenna yang terpasang. Secara umum antenna pemancar yang biasa digunakan untuk tower komunikasi ada dua macam yaitu antenna jenis solid dan grid. Dengan parameter diameter yang sama, antenna jenis solid mempunyai berat yang lebih besar daripada jenis grid.
3.Beban tangga adalah berat yang juga diperhitungkan dalam struktur tower ini. Perencanaan beban tangga untuk menara tower mempunyai persyaratan yaitu untuk menara tower dengan tinggi lebih dari 50 ft (15 meter), harus tersedia tangga sebagai tempat istirahat. Untuk jarak (spasi) antara anak tangga minimum 12 inci (30,48 cm) dan maksimum 16 inci (40,64 cm), serta mempunyai lebar bersih tangga minimum 12 inci (30,48 cm). Menurut peraturan EIA/TIA, 13. 2. 2.
4.Beban bordes juga diperhitungkan dalam struktur tower ini. Perencanaan beban bordes ini berfungsi sebagai tempat istirahat sementara untuk para pekerja. Beban bordes yang bekerja pada menara tower adalah sebesar 67 kg. Menurut peraturan EIA/TIA, 13. 2. 5.

Gaya angin terhadap struktur menara


Beban angin yang bekerja terdiri dari beban pada struktur menara dan beban pada antenna. Tekanan angin pada struktur dihitung dengan mengasumsikan tekanan angin yang bekerja pada titik simpul dalam setiap section /segmen. Adapun pengolahan data angin yang akan dijadikan sebagai input dalam analisa adalah kecepatan angin maksimum. Rumus yang digunakan  mengacu pada peraturan EIA/TIA-222-F.
Selain beban angin yang bekerja pada menara tower, juga terdapat beban angin yang bekerja pada antenna. Beban angin yang bekerja pada antenna juga tergantung pada jenis antenna yang digunakan dan ukuran diameter antenna tersebut. Beban angin yang diterima antenna akan semakin besar jika diameter antenna yang digunakan adalah besar.
Menurut Standard TIA/EIA-222-F Standard 1996, beban angin dihitung terhadap dua katagori; yaitu angin yang menerpa struktur dan angin yang menerpa piringan antenna.
1.            Beban angin pada struktur menara. Perhitungan beban angin pada menara adalah sebagai berikut :
F = qz . GH . CF . AE , dan tidak boleh melebihi: 2qz . GH . AG
Dimana :
F = gaya angin horizontal (tegak lurus bidang gambar) (N)
qz = tekanan kecepatan, Pa = 0.613 Kz . V2
GH = 0.65 + 0.60 / (h/10)1/7 (gust response factor) (m) CF = 3.4 e2 – 4.7 e + 3.4
( penampang segitiga – konfigurasi kaki menara )
AE = luas proyeksi efektif dari komponen struktural pada satu muka (luas bagian yang terkena angin) (m2).
AE = DF. AF . + DR . AR . RR
AG = luas kotor dari satu sisi menara (luas total profil), (m2)
AF = luasan terproyeksi dari komponen struktur datar pada satu muka dari penampang, (m2)
AR = luas terproyeksi dari komponen structural pada satu muka dari penampang, (m2)
V = kecepatan dasar angin, (m/s)
Z = ketinggian di atas tanah sampai titik tengah dari penampang yang ditinjau, (m)
h = tinggi total struktur, (m)
Kz = koefisien keterbukaan struktur (z/10)2/7
e = rasio kepadatan (AF+AG) / AG
RR = faktor reduksi untuk komponen structural bundar (0.51 e2 + 0.57) DR = faktor arah angin untuk komponen datar
 = 1.00 (untuk penampang segitiga dan arah angin normal)
 = 0.8 ( penampang segitiga dan arah angin 600
Beban angin yang menerpa struktur memiliki besaran yang berbeda pada setiap ketinggian. Semakin tinggi titik tinjauan, maka semakin besar beban angin yang menerpa struktur .
Sebagai contohnya saya sertakan dibawah ini,


Friday, January 25, 2013

Sedikit Tentang Tower BTS


Alur yang tersaji diatas adalah muara bagaimana sebuah tower BTS sangat dibutuhkan oleh provider telekomunikasi dewasa ini. Tower BTS adalah sebuah bangunan rangkaian baja yang disusun ke atas dengan kisaran ketinggian 32 – 120 meter yang berfungsi sebagai tempat menginstal antenna telekomunikasi. Dimulai pesaingan yang sangat ketat oleh banyaknya provider yang ada diindonesia dalam mendapatkan konsumen sebanyak banyaknya menuntut provider ini melakukan inovasi ataupun peningkatan pelayanan dalam bidang yang menjadi tujuannya. Konsumen yang ada sekarang ini adalah konsumen yang menuntut adanya timbal balik yang sesuai dengan jumlah uang yang sudah dikeluarkan. Dan hal ini adalah menjadi wajar karena hal ini adalah normal bagi sebuah bisnis dan tentunya akan sangat mudah tersaingi oleh provider lain. Harga yang murah dengan pelayanan prima adalah kunci bagaimana provider dapat mendapatkan konsumen yang sebanyak banyaknya. Tentunya masih banyak fariabel lain yang berpengaruh dalam banyak sedikitnya konsumen yang didapatkan. Ada faktor lain selain harga yang murah, adalah sinyal yang kuat juga menjadi fariabel yang tidak boleh dipandang sebelah mata oleh provider. Harga yang murah tetapi konsumen akan sangat tersiksa dalam mengunakan layanan ada. Bagaimana mau melakukan kegiatan mengunakan jasa internet, apabila untuk login saja tidak bisa masuk. Tentunya sinyal dalam telekomunikasi adalah roh dari semuanya. Telekomunikas tanpa sinyal adalah sia sia. Sinyal dalam hal ini dihasilkan dari berbagai perangkat yang tentunya tidak hanya satu jenis saja. Ada banyak susunan item yang berfungsi dan menjalin suatu link unutk menghasilkan sebuah sinyal dan kemudia bisa dinikmati oleh konsumen pada umumnya. Perangkat yang langsung berhubungan dengan ponsel ataupun modem internet yang kita punyai disebut BTS. Ada berbagai perangkat yang menyatu dan kemudian dinamakan sebagai BTS, adalah antenna salah satu bagian dari BTS yang terletak di ketinggian tertentu. Untuk meletakan antenna di ketinggain tertentu di perlukan sebuah bangunan yang bisa berfungsi sebagai penopang. Dalam hal ini digunakanlah tower, seringkali di buat dari rangkaian profil baja siku ataupun pipa, disusun keatas dengan dimensi bentang yang semakin mengecil, tower bts seperti ini termasuk jenis SST ( Self Supporting Tower ). Ada juga jenis tower BTS yang hanya mengunakan satu pipa silender besar yang ditegakan  dalam ketinggian tertentu, tipe tower ini dinamakan Tower Monopole. Ada juga tipe Guyed pole yaitu tower yang dibantu dengan kabel slink untuk membantu kekuatan struktur dari pengaruh angin. Tower jenis SST adalah jenis yang sering digunakan para provider dalam menginstal antenna, baik antenna tipe MW ataupun tipe RF. Karena kebutuhan yang memang harus ada sebuah tower untuk meletakan antenna, maka di bangunlah sebuah tower untuk meletakan antenna tersebut. Mengenai ketinggian suatu tower BTS didasarkan dari berbagai lini/divisi yang ada diperusahaan provider tersebut. Implementasi setelah terjadi kesepakatan mengenai jenis dan ketinggian dari tower tersebut, maka tower bisa dibangun sesuai dengan standar persyaratan pembangunan tower. Dimulai dengan soil test site, unutk mengetahui jenis pondasi apakah yang akan digunakan untuk menopang struktur atas dari pengaruh beban mati, beban hidup dan beban angin. Jenis tanah sudah diketahui, pekerjaan pondasi bisa dijalankan dengan mengunakan peraturan – peraturan yang berlaku, bagaimana pembesian yang digunakan, mulai dari tulangan dan tulangan pembagi yang sesuai dengan gaya maksimal dari atas dikurangai tital friksion yang terjadi oelh tanah tersebut. Pondasi selesai, yang tak kalah penting nya adalah dalam penyetelan angkur tower, sangat vital penyetelan angkur untuk menentukan ketegakan menara yang akan dihasilakan. Setelah semuanya selesai, pengecoran bisa dilakukan dan seharusnya dikerjakan dalam satu waktu guna mendapakan hasil yang maksimal.

Selanjutnya akan dijelaskan mengenai detail pelaksanaan pembangunan tower BTS,
PKU, 24 Januari 2013

Friday, January 18, 2013

Mencari Gaya Angin Perulangan per 10 tahunan

Langsung saja ketema dari postingan kali ini, yaitu bagaimana sih caranya mencari gaya angin rencana selama 10 tahun atau 20 tahun mengunakan metode – metode peluang yang sering kita jumpai dibangku saat kita kuliah. Pada saat mata kulaih hidrologi sering kita jumpai berbagai macam rumus – rumus yang membuat pusing kepala ini. Disini saya akan sedikit membahas satu metode dulu yang rencananya ada 3 metode yang bakalan saya posting dikemudia hari. Metode nya adalah Metode Gumbel, Dalam metode Gumbel, pertama kali akan dilakukan perhitungan variabel-variabel distribusi data seperti banyaknya jumlah data, nilai rata–rata, standar deviasi, nilai faktor reduksi nilai rata–rata, dan nilai faktor reduksi standar deviasi. Untuk nilai reduksi nilai rata–rata dan standart deviasi bisa dilihat pada tabel Yn dan Sn dengan melihat N (jumlah data).
Contohnya yang ini, yah
Setelah Tabel diatas sudah ditemukan mengunakan bantuan kalkulator, baru diinputkan kedalam rumus basic dalam metode gumbel.
Simple dan sederhana bukan ?

TIA/EIA-222-F Standart, 1996 _ Standart Tower Design

Beberapa persyaratan penting yang harus dipenuhi struktur menara secara keseluruhan untuk menentukan stabilitas menara adalah puntiran (twist), goyangan (sway) dan perpindahan (displacement). Puntiran adalah perputaran sudut dari jalur pancaran antenna pada bidang horizontal dari posisi tanpa beban angin pada ketinggian tertentu. Goyangan adalah perputaran sudut dari jalur pancaran antenna pada bidang vertical dari posisi tanpa beban angin pada ketinggian tertentu. Perpindahan adalah pergerakan horizontal dari sebuah titik relative terhadap posisi tanpa beban angin pada ketinggian tertentu. Puntiran dan goyangan struktur menara secara keseluruhan akibat pembebanan yang terjadi tidak boleh melebihi 0.5 derajat, sedangkan perpindahan yang terjadi tidak boleh melebihi nilai h/200, dimana h adalah ketinggian total menara tanpa peralatan. (TIA/EIA-222-F Standart, 1996)
        Toleransi analisis dan design adalah :
a. Twist/ Puntiran = 0,5 °
b. Sway/Goyangan = 0,5 °
c. Displacement Horisontal/Perpindahan = H / 200 (H = tinggi tower)
d. Perbandingan tegangan < 1
Bisa dilihat di sini untuk TIA/EIA-222-F Standart, 1996 komplitnya,