Sunday, February 18, 2018

MENYERAH

Bhayudjati jembar pranadipa
Ini adalah sifat manusia ( terutama saya ) yaitu berbicara tentang ini dan itu setelah semua rangkaian proses " ketegangan dan harapan " sudah dilalui dengan ( menurut standart saya ) baik dan lancar. mendapat amanah ( yang diawali dari harapan oleh kami, apakah berasal dari ini atau tidak ) yang luar biasa " jero ", istri saya hamil diumur pernikahan kami sekitar 1.5 bulan ( saat tulisan ini saya tulis anak kami sudah berumur 3 bulan lebih ). Luar biasa, satu titik dimana kami disadarkan dan mencoba mengali lebih dalam lagi betapa kami adalah hamba yang tidak ada sama sekali dihadapan gusti pangeran.satu titik dimana kami di pertemukan dengan kejadian yang saat itu ( saat ini kami mencoba selalu menjaga rasa kedalaman tadi ) adalah kami menyerah, seutuhnya - seluruhnya - segalanya adalah gusti pangeran allah swt. satu titik proses yang kami mencoba untuk selalu tawaduk menjaga  " roso " yang pernah kami alami disaat kami tahu bahwa gusti pangeran allah swt melalui istri saya diberi satu hamba  ( anak saya berjenis kelamin laki laki ) untuk bersama sama belajar hidup, bareng bareng dengan kami ( bapak & mamak - kami mengajari anak saya menyebut kami ) untuk terus menerus " sinau urip " mencari kesejatian hidup. kami adalah tidak ada sama sekali tentang adanya satu mahluk kecil dirahim istri saya, hanyalah gusti pangeran allah swt segalanya - seluruhnya - seutuhnya tentang semua rencana - keinginan - harapan - proses - kejadian adalah gusti pangeran allah swt yang mempunyai kendali. 
semoga kami bisa selalu tawaduk menjaga " roso " yang kami alami disatu titik proses perjalanan kami sebagai hamba gusti pangeran allah swt, kami " mampu " ( sebetulnya kata ini sangat tidak cocok untuk kami - lebih tepat apabila gusti pangeran allah swt mengijinkan ) untuk selalu istiqomah disetiap proses hidup yang kami ( saya - istri - anak ) jalani kedepannya.
amin - amin - amin....

Lahat, 18/02/2018

Friday, February 16, 2018

UBIN - KECRIT - IDU - IRING - LUPIT - BAHU

Setiap daerah mempunyai istilah dan ukuran masing masing yang disepakati oleh semua orang. tidak terkecuali daerah / desa paitan, daerah yang terletak dikecamatan kemiri kabupaten purworejo, yang diapit oleh desa gesikan disebelah utara, disebelah timur wilayah ngrepucung/gedong, desa waled disebelah barat dan di sebelah selatan berbatasan dengan desa kaliwatu bumi. daerah paitan begitu juga dalam istilah ukuran tanah, sudah sejak jaman dulu mempunyai ukururan tanah yang disepakati bersama untuk menyebut luas area suatu bisang tanah. tidak seperti ukurun yang lazim diketahui oleh anak - anak muda jaman sekarang, banyak dari anak anak muda jaman sekarang tidak mengetahui persis berapa luas terkecil yang menjadi kesepakatan antar orang bila di jadikan ukuran yang lazim saat ini digunakan di sekolah sekolah formal. ada garis yang terputus, apakah keterputusan garis itu disengaja ataupun tidak sengaja, ataukah ketidak mauan anak muda sekarang untuk mempelajari sesuatu yang tidak diajarkan oleh sekolah formal, ataukah orang - orang tua kita yang belum sadar untuk sekedar memberi tahu hal tersebut, ataukah kedua faktor tadi yang menjadi penyebab terputusnya garis informasi tersebut dan ataukah malah keempatnya yaitu disengaja - tidak disengaja - anak muda - orang tua. memang ini bukan hal pokok untuk menjadi penunjang keberlangsungan kehidupan seseorang, seseorang akan dengan sangat lancar apakah tau ataukah tidak tau dengan sesuatu ha yang terputus tadi.
Kembali kepada satuan terkecil didesa paitan, lebih spesifik ke ukuran tanah baik itu untuk sawah, ladang dan pekarangan adalah ( ngapunten mbok bilih wonten istilah nopo kemawon ingkang kulo mboten leres ) sebagai berikut ini :
1. Ubin, Satuan pertama ini adalah satuan terkecil ( sekali lagi mohon maaf apabila ini adalah keterbatasan apabila masih ada satuan yang lebih kecil lagi, yang belum saya ketahui ) yang ada didesa paitan, dan mungkin untuk daerah sekitar didesa paitan dengan jangkauan wilayah yang perlu ada penelitian lebih lanjut. 1 Ubin = 14 M2 ( Info ini adalah saya tangkap dari obrolan2 warung kopi yang bisa saya saring dari beberapa orang didesa saya, kata beliau " Nek sak ubin kuwe podo karo dowone 14 lebare sak meter, lah kuwe ombone seng jenenge sak ubin  ). Menurut sumber https://id.wikipedia.org/wiki/Bahu_(agraria) 1 Ubin  = 14,0625 M2
2. Kecrit, Satuan yang kedua ini adalah kelanjutan dari satuan ubin tadi, Luasan standart pada umumnya orang - orang didesa paitan mempunyai satu petak sawah adalah sak kecrit, untuk sak kecrit = 30 Ubin = 420 M2. Satu petak sawah ini yang sekali panen kemungkinan hanya menghasilkan padi 2 - 3 kwintal gabah basah ( ini adalah perkiraan yang tidak ada dasar ilmiahnya ), Hasil yang sangat tidak mencukupi untuk kebutuhan makan satu keluarga dengan dua anak sampai dengan musim panen selanjutnya tiba. artinya apabila dalam satu keluarga hanya mempunya satu petak sawah dengan ukuran ini akan sangat besar kemungkinan untuk " nempur " sebelum panen selanjutnya tiba. 
3. Idu, Satuan yang ketiga ini adalah kelanjutan dari Kecrit tadi, Luasan sak idu ( rata rata orang orang desa paitan menyebutnya, sak = satu artinya sak idu = satu idu ) adalah sama dengan 2 ubin, 1 Idu  = 2 Ubin. Ukuran yang lumayan luas untuk ukuran keluarga sederhana dengan dua anak. apabila kepala keluarga punya pekerjaan sampingan lainnya maka dalam durasi antar panen keluarga tersebut kemungkinan besar tidak akan melakukan " nempur ", kalaupun iya mungkin dalam jumlah waktu yang relatif singkat kelurga tersebut melakukan " nempur ".
4. Iring, Satuan selanjutnya adalah ukuran yang sudah termasuk dalam kategori sangat besar untuk ukuran keluarga sederhana dengan dua anak, Sangat dimungkinkan keluarga tersebut melakukan penjualan ataupun ada sisa gabah sampai panen selanjutnya tiba. Untuk Luasan 1 Iring Sama dengan  2 Idu.
5. Lopit, Satuan selanjutnya ini sangat jarang dijumpai pada penyebutan didesa paitan, Untuk 1 Lopit itu sama dengan 2 Iring.
6. Bahu, Satuan yang selanjutnya ini adalah satuan terakhir ( menurut pengetahuan penulis, sekali lagi adalah keterbatasan yang saya punyai ) sekaligus yang terbesar dari satuan sebelum - sebelumnya. untuk 1 Bahu sama dengan 2 Lopit, bisa juga sama dengan 4 Iring, Bisa juga 8 Idu, Bisa juga 16 Kecrit. Adalah kaya untuk ukuran satu keluarga apabila mempunyai satu bisang tanah dengan ukuran tersebut. 
Dari beberapa ukuran tanah tersebut diatas mungkin didaerah daerah lain disekitar desa paitan mempunyai ukuran sendiri yang disepakati oleh semua orang yang ada disekitar. Pada prinsipnya ukuran adalah kesepatan yang dibangun oleh orang orang banyak dan semua orang disuatu wilayah tertentu. 
didesa paitan sendiri ukuran ini masih sangat kental dan masih dipakai dalam urusan agraria, dalam urusan jual beli sebidang tanah, dan biasanya harga akan di rata - rata untuk satu ubin bidang tanah tersebut mempunyai harga berapa.
sekian beberapa info yang pernah saya ketahui, mohon tambahan dan koreksi karena sangat mungkin informasi yang pernah saya peroleh dan saya tuangkan disini masih ada kekeliruan.

Salam wong ndeso,